Minggu, 31 Maret 2013

Laporan Kartografi (Denah)



ACARA 2
DENAH


I.              Tujuan
a.              Mahasiswa dapat memahami perbedaan antara denah dan peta
b.             Mahasiswa dapat membuat denah sesuai kaidah kartografis
II.            Alat dan Bahan
a.              Kertas gambar
b.             Alat tulis menulis (pulpen, pensil, penghapus, dan mistar)
c.              Kertas transparan
d.             Pensil warna
e.              Spidol warna (Snowman ukuran F atau M)
III.        Prosedur Kerja
a.              Menyiapkan peralatan tulis menulis
b.             Menentukan rute yang akan dilakukan perjalanan
c.              Menentukan titik awal untuk memulai perjalanan
d.             Mulai mengamati objek-objek selama perjalanan ke lokasi yang dituju. Objek-objek yang digambar meliputi jalan, sungai, infrastruktur social ekonomi, (sekolah, bank, kantor-kantor / dinas, kantor polisi, rumah sakit, puskesmas, pasar, took, dan lainnya yang mudah dikenali)
Selain itu, masukkan pula informasi toponimi yaitu nama-nama geografis, misalnya nama desa, nama kecamatan, nama kabupaten, nama sungai, nama jalan.
e.              Membuat denah sederhana dari pengamatan selama perjalanan                   di kertas gambar
f.              Dari denah sederhana tadi, buat denah dengan menggunakan kaidah kartografis di kertas transparan yang telah disediakan


IV.        Kajian Teori
a.             Pengertian Denah
Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan. Pada Denah merupakan teknik penggambaran sederhana dari suatu objek / lokasi dengan imajinasi ataupun survei langsung lapangan. Suatu objek di maksud merupakan penggambaran denah dalam pembangunan sebuah gedung misalnya. Suatu denah membutuhkan sebuah objek misalnya denah gedung/ rumah sebelum membangun gedung / rumah tersebut.
Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:
 fungsi ruang
1.             susunan ruang
2.             sirkulasi ruang
3.             dimensi ruang
4.             letak pintu dan bukaan
5.             isi ruang
6.             fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu
Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan. Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00 yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.
1.             Layout
Semua informasi yand di letakkan pada peta harus diatur secara tepat di atas lembar peta sehingga dapat menjamin optimal dalam hal mudahnya di baca dan kelihatan ekonomis. Denah yang dilengkapi dengan lingkungan, jalan, dan bangunan                   di sekitarnya.
2.             Kawasan
Layout yang luasnya melebihi kota/desa/wilayah.
3.             Site Plan
Tampak atas bangunan yang dilegkapi dengan lingkungan sekitarnya.
4.             Tampak
Wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar bangunan. Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:
a)             dimensi bangunan
b)             Proporsi
c)             gaya arsitektur
d)            warna & material
e)             estetika
Karena digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan akan ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan ukuran yang sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak sejajar dengan bidang gambar. Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu patokan yang pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga diberi nama tampak A, tampak B, dan seterusnya. Sesuai keinginan dari sang arsitek yang ditentukan pada denah.
5.             Potongan
Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut. Fungsi potongan untuk menunjukkan:
a)             Struktur bangunan
b)             Dimensi tinggi ruang
Untuk kriteria penggambaran, potongan kurang lebih sama dengan denah. Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan gambar kerja.
Ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu titik lenyap.
Dari uraian di atas maka menurut saya denah adalah gambar yang menunjukan suatu tempat dengan objek-objek yang simple dan mudah dimengerti bagi si pembaca atau si pengguna. Denah hampir memiliki kesamaan dengan peta, dimana keduanya merupakan alat untuk menunjukan suatu wilayah. Hanya saja pada denah tidak mampu menampilkan atau menggambarkan keadaan daerah  tertentuh secara luas, tetapi hanya mampu menggambarkan  suatu tempat dengan sangat terbatas. Sedangkan peta mampu menampilkan atau menggambarkan wilayah secara luas sekalipun itu adalah dunia.
b.             Pengertian Peta
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studinya sebagai                 dokumen-dokumen ilmiah (ICA, 1973). Peta adalah suatu        representasi / gambaran unsur-unsur atau kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan (ICA, 1973).
Semua peta merupakan pengecilan dari permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar dengan symbol yang di generalisir untuk mewakili dari pengumpulan data, analisis, dan pemprosesan data supaya dapat dicerminkandalam bentuk grafis pada akhirnya. Sumber informasi yang dapat digunakan untuk menyusun peta adalah:
1.             Hasil survei langsung dari lapangan
2.             Interpretasi foto udara atau citra penginderaan jauh
3.             Peta-peta yang telah ada sebelumnya
4.             Data statistik
Survei langsung lapangan merupakan teknik pengumpulan data primer untuk pemetaan, yang akan menghasilkan data-data yang akan digambarkan dalam peta. Survei langsung ini berupa pengamatan dan pengukuran langsung objek-objek yang akan digambarkan dalam peta.




















b.             Pembahasan
Pada praktikum ini kami langsung turun ke lapangan untuk melihat secara langsung denah yang akan kami buat. Sebelum turun  di jalan kami terlebih dahulu menyiapkan peralatan untuk melakukan pengamatan atau survei. Setelah itu kami menentukan titik awal kami jalan dan titik akhir. Kami mengambil titik awal dari gerbang utama kampus dan titik akhir di Aldista Convensions Center.
Setelah selesai menentukan titik lokasi kami mulai jalan dari gerbang kampus. Sebelum lanjut jalan kami mengamati diperempatan gerbang kampus. Di sana terdapat jalan Nani Wartabone yang menuju arah selatan dari gerbang kampus. Setelah selesai mengamati                    diperempatan gerbang kampus kami melanjutkan jalan dengan mengambil arah barat atau belok ke kanan dari gerbang kampus dan jalan yang kami lalui itu bernama jalan Sudirman. Sepanjang jalan itu kami mengamati bangunan-bangunan yang ada yaitu di sebelah kiri jalan ada Amanda terus Mufidah dan di samping mufidah terdapat took Aksesoris. Tepat di depan mufidah terdapan masjid yaitu masjid kampus atau biasa disebut maskam. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi dan sampailah diperempatan jalan.
Waktu tiba diperempatan jalan kami berhenti sebentar untuk mengamati dan yang kami dapatkan jalan yang mengarah kearah sebelah selatan adalah jalan Dewi Sartika dan jalan menuju kearah barat masih termasuk jalan Sudirman. Setelah selesai kami melanjutkan jalan dan kami masih mengambil arah ke barat dan sampailah di pertigaan.
Di pertigaan kami mengamati terdapat batas Kelurahan Limba U1 dengan jalan yang menuju kearah selatan bernama jalan               Letkol. Drs. Yusuf Bilondatu. Dan tepat di depan pertigaan terdapat gedung RRI Gorontalo yang berada di sebelah kanan bila kita menghadap kearah barat. Setelah kami mengamati disekitar gedung RRI Gorontalo kami berjalan lurus atau masih mengambil arah barat dan sampailah diperempatan lampu merah. Disitu kami mengamati ternyata jalan yang dari lampu merah terus menuju kearah barat masih termasuk jalan Sudirman sedangkan jalan yang arahnya ke utara bila kita berdiri kearah barat atau belok kanan dari perempatan lampu merah yaitu jalan Arif Rahman Hakim.
Setelah selesai kami lanjut jalan dengan mengambil arah, kearah selatan atau belok ke kiri dari lampu merah dengan nama jalan Jaksa Agung. Kami menemukan bangunan sekolahan yaitu SMP Negeri 6 Gorontalo. Disamping SMP terdapat masjid sekolah sedangkan setelah masjid terdapat gedung Telkom Indonesia dan semua bangunan tersebut berada disebelah kiri jalan bila kita menghadap kearah selatan. Tepat di depan gedung Telkom Indonesia terdapat taman kota.
Setelah taman kota, disampingnya terdapat Dinas Pemuda dan Olahraga. Setalah itu terdapat SMP Negeri 1 Gorontalo yang tepat berada di depan pertigaan. Tepat di depan SMP terdapat jalan yang mengarah ke timur dengan nama jalan Jamaludin Malik. Kami melanjutkan jalan kearah selatan dan kami melihat gedung Yayasan Bina Taruna Gorontalo yang terdapat disebelah kiri jalan bila kita menghadap kearah selatan dan setelah gedung itu terdapat pertigaan lagi. Dipertigaan kami melihat nama jalan yang mengarah ke timur adalah jalan M. Husni Thamrin dan di depan pertigaan itu agak ke kiri terdapat masjid atau tepatnya disebelah kanan bila kita menghadap            ke selatan sedangkan jalan yang terus ke selatan masih termasuk jalan Jaksa Agung.
Setelah selesai mengamati dipertigaan kami lanjut jalan terus          ke selatan kami menemukan pertigaan lagi. Dan tidak jauh dari pertigaan terdapat perempatan lampu merah. Jalan yang mengarah kearah timur bernama jalan Patimura dan tepat dipojok lampu merah sebelah kiri kalau kita menghadap ke selatan terdapat tempat perbelanjaan yaitu Roberta.
Tapi kami melewati jalan tersebut hanya saja dekat dari jalan yang akan kita lalui yaitu jalan yang ada dipertigaan yang mengarah kearah barat dengan nama jalan, jalan Siswa. Kami melanjutkan jalan melewati jalan tersebut dan sepanjang jalan kami menemukan ada sebuah pemakaman yang terletak dijalan yang sedikit membelok tepatnya sebelah kiri jalan dan terdapat gedung Bumi Asih Jaya tepatnya sebelah kanan jalan.
Setelah melalui jalan tersebut sampailah dipertigaan yang di depannya adalah tempat tujuan kami atau titik akhir kami dalam membuat denah yaitu gedung Aldista Convensions Center. Disitu kami beristirahat sebentar sambil memperbaiki denah yang kami buat sebelumnya atau denah sementara dengan hasil pengamatan yang kami lakukan selama perjalanan.


















V.           Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan hasil pengamatan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa, denah merupakan gambaran objek atau lokasi yang di tuangkan dalam kertas dan di perkecil dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
Denah hampir sama dengan peta, yang mana keduanya sama-sama menunjukan suatu tempat atau wilayah baik dalam skala besar maupun dalam skla kecil sesuai dengan data yang di sajikan. Namun antara denah dan peta juga memilki perbedaan, yang mana peta dapat menunjukan suatu wilayah yang luas seperti Peta kabupaten, Provinsi, bahkan sampai wilayah seluruh dunia, sedangkan denah hanya dapat menunjukan suatu wilayah atau lokasi sangat terbatas.




















VI.        Daftar Pustaka
Anonym:// dahlanforum.wordpress.com/2011/12/14/pengetahuan-peta/ diakses pada tanggal 31 September 2012
Sune Nawir. 2012. Modul Praktikum Kartografi. Prodi Geografi.                  Jurusan Fisika. Universitas Negeri Gorontalo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar