ACARA
2
DENAH
I.
Tujuan
a.
Mahasiswa dapat
memahami perbedaan antara denah dan peta
b.
Mahasiswa dapat membuat
denah sesuai kaidah kartografis
II.
Alat dan Bahan
a.
Kertas gambar
b.
Alat tulis menulis
(pulpen, pensil, penghapus, dan mistar)
c.
Kertas transparan
d.
Pensil warna
e.
Spidol warna (Snowman
ukuran F atau M)
III.
Prosedur
Kerja
a.
Menyiapkan peralatan
tulis menulis
b.
Menentukan rute yang
akan dilakukan perjalanan
c.
Menentukan titik awal
untuk memulai perjalanan
d.
Mulai mengamati
objek-objek selama perjalanan ke lokasi yang dituju. Objek-objek yang digambar
meliputi jalan, sungai, infrastruktur
social ekonomi, (sekolah, bank,
kantor-kantor / dinas, kantor polisi, rumah sakit, puskesmas, pasar, took, dan
lainnya yang mudah dikenali)
Selain itu, masukkan
pula informasi toponimi yaitu nama-nama geografis, misalnya nama desa, nama
kecamatan, nama kabupaten, nama sungai, nama jalan.
e.
Membuat denah sederhana
dari pengamatan selama perjalanan di kertas gambar
f.
Dari denah sederhana
tadi, buat denah dengan menggunakan kaidah kartografis di kertas transparan
yang telah disediakan
IV.
Kajian
Teori
a.
Pengertian
Denah
Denah
adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari
ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan
dibuang/dihilangkan. Pada Denah merupakan teknik penggambaran sederhana dari
suatu objek / lokasi dengan imajinasi ataupun survei langsung lapangan. Suatu
objek di maksud merupakan penggambaran denah dalam pembangunan sebuah gedung
misalnya. Suatu denah membutuhkan sebuah objek misalnya denah gedung/ rumah
sebelum membangun gedung / rumah tersebut.
Fungsi
denah antara lain untuk menunjukkan:
fungsi ruang
1.
susunan ruang
2.
sirkulasi ruang
3.
dimensi ruang
4.
letak pintu dan bukaan
5.
isi ruang
6.
fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada
denah-denah tertentu
Pada
gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya diblok
dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk pembedaan. Sedangkan,
pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut
perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan. Untuk
ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih tebal.
Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00 yang
ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis.
1.
Layout
Semua informasi yand di
letakkan pada peta harus diatur secara tepat di atas lembar peta sehingga dapat
menjamin optimal dalam hal mudahnya di baca dan kelihatan ekonomis. Denah yang
dilengkapi dengan lingkungan, jalan, dan bangunan di sekitarnya.
2.
Kawasan
Layout yang luasnya
melebihi kota/desa/wilayah.
3.
Site Plan
Tampak atas bangunan
yang dilegkapi dengan lingkungan sekitarnya.
4.
Tampak
Wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar
bangunan. Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:
a)
dimensi bangunan
b)
Proporsi
c)
gaya arsitektur
d)
warna & material
e)
estetika
Karena
digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan akan ada beberapa
bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan ukuran yang
sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak sejajar dengan
bidang gambar. Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu patokan
yang pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata angin
(tampak utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti
tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga diberi
nama tampak A, tampak B, dan seterusnya. Sesuai keinginan dari sang arsitek
yang ditentukan pada denah.
5.
Potongan
Gambar dari suatu
bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang ditentukan (tertera pada denah)
dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut. Fungsi potongan
untuk menunjukkan:
a)
Struktur bangunan
b)
Dimensi tinggi ruang
Untuk kriteria penggambaran, potongan kurang lebih sama dengan
denah. Bagian yang terpotong digaris tebal dengan notasi material bila merupakan
gambar kerja.
Ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang
berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu
titik lenyap.
Dari uraian di atas maka menurut saya denah
adalah gambar yang menunjukan suatu tempat dengan objek-objek yang simple dan
mudah dimengerti bagi si pembaca atau si pengguna. Denah hampir memiliki
kesamaan dengan peta, dimana keduanya merupakan alat untuk menunjukan suatu
wilayah. Hanya saja pada denah tidak mampu menampilkan atau menggambarkan
keadaan daerah tertentuh secara luas,
tetapi hanya mampu menggambarkan suatu
tempat dengan sangat terbatas. Sedangkan peta mampu menampilkan atau
menggambarkan wilayah secara luas sekalipun itu adalah dunia.
b.
Pengertian
Peta
Kartografi
adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta
sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah (ICA,
1973). Peta adalah suatu
representasi / gambaran unsur-unsur atau kenampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan pada suatu
bidang datar dan diperkecil atau diskalakan (ICA, 1973).
Semua
peta merupakan pengecilan dari permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan
menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar dengan symbol yang di
generalisir untuk mewakili dari pengumpulan data, analisis, dan pemprosesan
data supaya dapat dicerminkandalam bentuk grafis pada akhirnya. Sumber
informasi yang dapat digunakan untuk menyusun peta adalah:
1.
Hasil survei langsung
dari lapangan
2.
Interpretasi foto udara
atau citra penginderaan jauh
3.
Peta-peta yang telah
ada sebelumnya
4.
Data statistik
Survei
langsung lapangan merupakan teknik pengumpulan data primer untuk pemetaan, yang
akan menghasilkan data-data yang akan digambarkan dalam peta. Survei langsung
ini berupa pengamatan dan pengukuran langsung objek-objek yang akan digambarkan
dalam peta.
b.
Pembahasan
Pada
praktikum ini kami langsung turun ke lapangan untuk melihat secara langsung
denah yang akan kami buat. Sebelum turun di jalan kami terlebih dahulu menyiapkan
peralatan untuk melakukan pengamatan atau survei. Setelah itu kami menentukan
titik awal kami jalan dan titik akhir. Kami mengambil titik awal dari gerbang
utama kampus dan titik akhir di Aldista Convensions Center.
Setelah
selesai menentukan titik lokasi kami mulai jalan dari gerbang kampus. Sebelum
lanjut jalan kami mengamati diperempatan gerbang kampus. Di sana terdapat jalan
Nani Wartabone yang menuju arah selatan dari gerbang kampus. Setelah selesai
mengamati diperempatan
gerbang kampus kami melanjutkan jalan dengan mengambil arah barat atau belok ke
kanan dari gerbang kampus dan jalan yang kami lalui itu bernama jalan Sudirman.
Sepanjang jalan itu kami mengamati bangunan-bangunan yang ada yaitu di sebelah
kiri jalan ada Amanda terus Mufidah dan di samping mufidah terdapat took
Aksesoris. Tepat di depan mufidah terdapan masjid yaitu masjid kampus atau
biasa disebut maskam. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi dan
sampailah diperempatan jalan.
Waktu
tiba diperempatan jalan kami berhenti sebentar untuk mengamati dan yang kami
dapatkan jalan yang mengarah kearah sebelah selatan adalah jalan Dewi Sartika
dan jalan menuju kearah barat masih termasuk jalan Sudirman. Setelah selesai
kami melanjutkan jalan dan kami masih mengambil arah ke barat dan sampailah di
pertigaan.
Di
pertigaan kami mengamati terdapat batas Kelurahan Limba U1 dengan jalan yang
menuju kearah selatan bernama jalan Letkol. Drs. Yusuf Bilondatu.
Dan tepat di depan pertigaan terdapat gedung RRI Gorontalo yang berada di
sebelah kanan bila kita menghadap kearah barat. Setelah kami mengamati
disekitar gedung RRI Gorontalo kami berjalan lurus atau masih mengambil arah
barat dan sampailah diperempatan lampu merah. Disitu kami mengamati ternyata
jalan yang dari lampu merah terus menuju kearah barat masih termasuk jalan
Sudirman sedangkan jalan yang arahnya ke utara bila kita berdiri kearah barat
atau belok kanan dari perempatan lampu merah yaitu jalan Arif Rahman Hakim.
Setelah
selesai kami lanjut jalan dengan mengambil arah, kearah selatan atau belok ke
kiri dari lampu merah dengan nama jalan Jaksa Agung. Kami menemukan bangunan
sekolahan yaitu SMP Negeri 6 Gorontalo. Disamping SMP terdapat masjid sekolah
sedangkan setelah masjid terdapat gedung Telkom Indonesia dan semua bangunan
tersebut berada disebelah kiri jalan bila kita menghadap kearah selatan. Tepat
di depan gedung Telkom Indonesia terdapat taman kota.
Setelah
taman kota, disampingnya terdapat Dinas Pemuda dan Olahraga. Setalah itu
terdapat SMP Negeri 1 Gorontalo yang tepat berada di depan pertigaan. Tepat di
depan SMP terdapat jalan yang mengarah ke timur dengan nama jalan Jamaludin
Malik. Kami melanjutkan jalan kearah selatan dan kami melihat gedung Yayasan
Bina Taruna Gorontalo yang terdapat disebelah kiri jalan bila kita menghadap
kearah selatan dan setelah gedung itu terdapat pertigaan lagi. Dipertigaan kami
melihat nama jalan yang mengarah ke timur adalah jalan M. Husni Thamrin dan di
depan pertigaan itu agak ke kiri terdapat masjid atau tepatnya disebelah kanan
bila kita menghadap ke selatan
sedangkan jalan yang terus ke selatan masih termasuk jalan Jaksa Agung.
Setelah
selesai mengamati dipertigaan kami lanjut jalan terus ke selatan kami menemukan pertigaan
lagi. Dan tidak jauh dari pertigaan terdapat perempatan lampu merah. Jalan yang
mengarah kearah timur bernama jalan Patimura dan tepat dipojok lampu merah
sebelah kiri kalau kita menghadap ke selatan terdapat tempat perbelanjaan yaitu
Roberta.
Tapi
kami melewati jalan tersebut hanya saja dekat dari jalan yang akan kita lalui
yaitu jalan yang ada dipertigaan yang mengarah kearah barat dengan nama jalan,
jalan Siswa. Kami melanjutkan jalan melewati jalan tersebut dan sepanjang jalan
kami menemukan ada sebuah pemakaman yang terletak dijalan yang sedikit membelok
tepatnya sebelah kiri jalan dan terdapat gedung Bumi Asih Jaya tepatnya sebelah
kanan jalan.
Setelah
melalui jalan tersebut sampailah dipertigaan yang di depannya adalah tempat
tujuan kami atau titik akhir kami dalam membuat denah yaitu gedung Aldista
Convensions Center. Disitu kami beristirahat sebentar sambil memperbaiki denah
yang kami buat sebelumnya atau denah sementara dengan hasil pengamatan yang
kami lakukan selama perjalanan.
V.
Kesimpulan
Dari
hasil pembahasan dan hasil pengamatan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa,
denah merupakan gambaran objek atau lokasi yang di tuangkan dalam kertas dan di
perkecil dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
Denah hampir sama dengan peta, yang
mana keduanya sama-sama menunjukan suatu tempat atau wilayah baik dalam skala
besar maupun dalam skla kecil sesuai dengan data yang di sajikan. Namun antara
denah dan peta juga memilki perbedaan, yang mana peta dapat menunjukan suatu
wilayah yang luas seperti Peta kabupaten, Provinsi, bahkan sampai wilayah
seluruh dunia, sedangkan denah hanya dapat menunjukan suatu wilayah atau lokasi
sangat terbatas.
VI.
Daftar
Pustaka
Anonym://mahasiswaarsitektur.wordpress.com/2011/12/15/
pengertian-denah-tampak dan-potongan-dalam-arsitektur/ diakses
pada tanggal 31 September 2012
Anonym:// dahlanforum.wordpress.com/2011/12/14/pengetahuan-peta/
diakses pada tanggal 31 September 2012
Sune
Nawir. 2012. Modul Praktikum Kartografi. Prodi Geografi. Jurusan Fisika. Universitas
Negeri Gorontalo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar