ACARA
5
REPRESENTASI
PERMUKAAN BUMI (PEMBUATAN PROFIL)
I.
Tujuan
Setelah praktikum ini,
diharapkan:
a.
Mahasiswa memiliki
kemampuan dalam membuat profil permukaan bumi
b.
Mahasiswa mendapat
pemahaman mengenai relief dari pembuatan profil di atas
II.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
1.
Alat tulis menulis
2.
Kertas gambar
3.
Kertas grafik / kertas
millimeter
4.
Kertas kalkir
b.
Bahan
1.
Peta RBI
III.
Prosedur
Kerja
a.
Mengamati peta RBI
b.
Menentukan lokasi atau
daerah yang akan dibuat profilnya pada peta RBI yang ada (diusahakan daerah
yang memiliki keragaman topografi) dengan kontur tertutup
c.
Menggambar lokasi
terpilih pada kertas kalkir
d.
Menggambar kembali
lokasi pada kertas grafik untuk memudahkan kita dalam membuat profil
e.
Menarik garis melintang
memotong seluruh garis kontur tertutup tersebut dari gambar lokasi di kertas
grafik
f.
Memberi symbol di kedua
sisi kontur paling luar (seperti symbol A dan B)
g.
Memberi tanda pada
setiap garis melintang yang memotong garis kontur. Setiap tanda / titik berarti
mewakili satu ketinggian
h.
Membuat garis koordinat
X dan Y di bawah gambar yang ada pada kertas grafik
i.
Garis X atau garis
horizontal, mewakili jarak. Sedangkan garis Y atau vertical mewakili ketinggian
j.
Dengan menggunakan
kontur interval dan skala peta, memberi nilai garis y untuk ketinggian.
k.
Titik-titik hasil dari
perpotongan seperti pada poin g, kemudian disejajarkan dengan nilai ketinggian
pada garis Y
l.
Setelah semua titik
tersejajarkan, selanjutnya menghubungkan semua titik pada koordinat X dan Y
tersebut sehingga membentuk profil permukaan bumi dari lokasi / daerah kontur
tertutup yang diambil
IV.
Kajian
Teori
a.
Topografi
/ Relief Muka Bumi
Topografi
(dari topos τόπος Yunani, "tempat", dan graphō γράφω,
"menulis") adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan fitur atau
orang-orang dari planet, bulan, dan asteroid. Hal ini juga gambaran bentuk
permukaan tersebut dan fitur (terutama penggambaran pada peta). Seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar Topografi Dengan
Menggunakan Warna
Topografi adalah
studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit
alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas,
topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan
pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi
umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi
jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan
berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu datang
dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang
berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan
secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan
garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan
juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan
berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk
kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan
studi topografi yang lebih detail. Ada dua teknik dalam topogtafi yaitu:
1.
Survei Secara Langsung
Survei
membantu studi topografi secara lebih akurat suatu permukaan secara tiga
dimensi, jarak, ketinggian, dan sudut dengan memanfaatkan berbagai instrumen
topografi. Meski penginderaan jarak jauh sudah sangat maju, survei secara
langsung masih menjadi cara untuk menyediakan informasi yang lebih lengkap dan
akurat mengenai keadaan suatu lahan.
2.
Penginderaan Jarak Jauh
Penginderaan
jarak jauh adalah studi mengenai pengumpulan data bumi dari jarak yang jauh
dari area yang dipelajari. Penginderaan jarak jauh dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu dengan satelit, radar, radar inframerah, seismogram,
sonar, dan lain-lain.
b.
Profil
Peta
Dalam peta topografi dan peta-peta
umum yang serba guna, penyajian relief dari permukaan bumi sangat penting.
Karena dapat memberikan gambaran lebih tepat tentang bentuk bumi tersebut.
Profil peta merupakan suatu interpretasi dari kenampakan sebenarnya topografi
suatu daerah di permukaan bumi dalam sebuah peta. Relief muka bumi dapat
digambarkan dengan berbagai bentuk/simbol, kontur, warna ketinggian, ataupun
bayangan gunung.
Gambar Pembuatan Profil Dengan
Memanfaatkan Garis Kontur
c.
Kontur
Kontur adalah garis khayal yang
menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat
memberikan informasi relief, baik secara relative maupun absolute. Informasi
relief secara relatif ini diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur
secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat diperlihatkan dengan
menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang.
Informasi
relief secara absolute diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur yang
merupakan ketinggian garis tersebut di atas suatu bidang acuan tertentu. Bidang
acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-rata. Interval
kontur ini sama dengan beda tinggi antara kedua kontur. Interval kontur sangat
bergantung kepada skala peta juga pada relief daerah permukaan.
Atau garis kontur adalah garis kontinyu
diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta
dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis
tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur +
25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis
kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya
keadaan permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur
adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata),
irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur
proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut
and fill) permukaan tanah asli
terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk
dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan
bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena
peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini
juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis-garis
kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan
bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan
ketelitian yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan
bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan
shading. Bentuk garis kontur dalam 3 dimensi
Gambar Kontur 3 Dimensi
d.
Titik
Tinggi
Titik tinggi merupakan titik
pada permukaan bumi yang mempunyai harga ketinggian di atas suatu acuan
tertentu. Titik tinggi merupakan salah satu cara penyajian ketinggian yang
paling akurat dibandingkan cara lainnya. Oleh karena itu, titik ini umumnya
digunakan untuk menandai puncak gunung / titik tertinggi suatu puncak tertentu,
titik terendah suatu cekungan, dan lain-lain.
e.
Warna
Ketinggian
Selain dengan menggunakan kontur,
relieh permukaan bumi dapat pula disajikan dalam bentuk warna. Caranya adalah
dengan member warna khusus untuk tiap interval kontur tertentu, sehingga setiap
interval kontur tersebut memiliki warna yang berlainan. Warna-warna yang digunakan pada umumnya
dipilih warna-warna tertentu secara berurutan, misalnya dari warna terang ke
gelap.
f.
Bayangan
Gunung
Penyajian ketinggian dengan
cara-cara di atas ada kalanya masih sulit untuk dibaca, sehingga untuk membantu
pemecahan permasalahan tersebut dicari alternative lain, yaitu dengan menambah
bayangan gunung. Dengan adanya penambahan bayangan tesebut diharapkan dapat membantu
pengguna dalam membaca bentuk-bentuk topografi yang menonjol, seperti
perbukitan / gunung, serta daerah cekungan.
V.
Hasil
dan Pembahasan
a.
Hasil
1.
Perhitungan Interval
Kontur dan Menentukan Perbandingan H:V
a)
Jarak A – B = 2,5 cm
Perbesaran
2 x 2,5 = 5 cm
b)
Interval Kontur
c)
Menentukan Perbandingan
H : V
2.
Gambar Kontur
Gambar
Kontur Dengan Skala 1 : 50000
3.
Perbesaran Kontur dan
Profil Kontur
Gambar
Profil Dengan Memanfaatkan Kontur
Skala
1 : 25000
b.
Pembahasan
Pada
praktikum acara 5 ini yaitu kami Merepresentasikan Permukaan Bumi (Membuat
Profil). Langkah awal yang kami lakukan ialah menyiapkan peta yang akan diamati
dan disini kami memakai peta RBI dengan skala 1 : 50000.
Selanjutnya
kami menentukan lokasi yang akan kami buat profilnya. Lokasi yang diambil
memiliki keberagaman topografi yaitu ada kontur yang rapat dan yang renggang.
Setelah selesai menetukan lokasi kemudian kami kami menggambar lokasi tersebut
menggunakan kertas kalkir dengan tujuan agar mudah dalam menjiplak gambar yang
ada di peta dan memindakan dalam kertas grafik karena kertas kalkir bersifat
transparan.
Setelah
selesai pada tahap di atas kemudian kami menggambar lokasi yang telah digambar
pada kertas grafik agar memudahkan dalam
membuat profilnya dan memberi grid-grid pada gambar lokasi yang telah digambar
dengan ukuran 1 x 1 cm dan gambar tersebut diberi garis memotong seluruh garis
kontur. Karena disini lokasi yang kami ambil sangat kecil, jadi menyulitkan
untuk membuat profilnya sehingga digunakanlah cara memperbesar gambar atau memperbesar
lokasi dengan membuat grid-grid dua kali dari sebelumnya yaitu 2 x 2 cm dan menggambar lokasi
tersebut ke kertas grafik yang sudah diperpesar dengan mengikuti gambar yang
sebelumnya. Tujuan memperbesar lokasi yaitu agar memudahkan dalam melihat garis
kontur dan memudahkan dalam pembuatan profilnya karena titik-titk ketinggian
terlihat jelas. Titik-titik ketinggian yang dimaksud disini adalah titik dimana
setelah ditarik garis melintang atau horinzontal yang memotong garis kontur atau
lokasi yang kami ambil dan setiap titik tersebut mewakili satu ketinggian.
Setelah selesai pada tahap yang di atas, selanjutnya
kami membuat garis/sumbu koordinat x dan y dibawah gambar yang ada pada kertas
grafik. Garis x yaitu garis horizontal mewakili jarak, sedangkan garis y atau
vertikal mewakili ketinggian. Setelah itu kami memberi nilai ketinggian pada
sumbu y sesuai dengan nilai yang ada pada titik kontur dengan cara mengurutkan
nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi dan diurutkan dari bawah yang
terkecil sampai yang terbesar di atas. Tapi sebelum memberi nilai katinggi,
terlebih dahulu mencari interval kontur seperti pada hasil, karena interval
kontur berfungsi yaitu supaya bisa mendapatkan nilai dari jarak setiap dari
ketinggian yang ada.
Pada tahap ini yaitu yang terakhir
menghubungkan semua titik pada
koordinat x dan y. Pada tahap ini sebelum semua titik-titik pada koordinat x
dan y di hubungkan sebelumnya kita harus mensejajarkan terlebih dahulu
titik-titik dari hasil dengan nilai ketinggian pada gais y. Setelah titik-titik
tersebut di sejajarkan kemudian di hubungkan semua titik pada koordinat x dan y
sehingga membentuk sebuah profil permukaan bumi dari lokasi/daerah kontur
tertutup tersebut. Untuk menghubungkan titik ini di perlukan ketelitian dan
kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan, sehingga hasil dari profilnya pun
akan semakin jelas dan benar.
VI.
Kesimpulan
dan Saran
a.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penggambaran profil peta
diperoleh dengan mengetahui data-data interval kontur jarak garis horizontal
yang memotong kontur serta interval ketinggian.
b.
Saran
Sebaiknya untuk menentukan daerah yang akan dibuat
profilnya diusakan agar daerahnya memiliki keragaman topografi dengan kontur
trtutup. Demikian juga sebelum di buatkan profilnya kita harus menentukan
kontur intrvalnya terlebih dahulu agar memudahkan kita dlam pembuatan profil.
Daftar
Pustaka
Sune, Nawir. 2012. Modul Praktikum
Kartografi: Prodi Geografi. Jurusan Fisika. Universitas Negeri Gorontalo.
Anonim. 2012. Membuat Tampilan Profil
Dari Peta. http://seandy-laut-biru.
blogspot.com/2009/09/membuat– ampilan – profil – dari-peta.html. Diakses
Tanggal 11 November 2012
Anonim. 2012. Pengertian dan Sifat Garis
Kontur. http://bub-e.blogspot. com /2012/07/pengertian– dan
–sifat –garis-kontur.html.
Diakses Tanggal 11 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar